Minggu, 18 Juli 2010

mengenai Arah Kiblat Shalat

Daftar Hotel - Perhitungan astronomi menyebutkan, pada Jumat (16/7), matahari berada tepat di atas Kakbah, sebuah bangunan sebagai kiblat atau arah menghadap umat Islam saat beribadah shalat.

Hotel di Semarang - Menurut Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama RI, Ahmad Izzuddin, posisi deklinasi matahari pada Jumat (16/7), tepat berada di atas lintang bujur Kakbah sehingga bayang-bayang yang terbendung pada jam itu tepat mengarah ke Kakbah. Posisi matahari yang demikian, diputuskan mampu menjadi patokan bahwa bayangan matahari yang jatuh ke bumi merupakan arah kiblat. "Pengukuran paling tepat dilakukan pukul 16.27," katanya.

Sementara itu, di Masjid Agung Jawa Tengah, kiblatnya sudah tepat menghadap Kakbah, sehingga Jumat (16/7) tak perlu dilakukan pengecekan kembali arah kiblat. Pasalnya, setahun sebelum peletakan batu pertama pembangunan, sudah diukur dengan alat teodolite dan global position system (GPS). Kedua alat itu, diklaim paling canggih saat ini dalam mengukur sudut kiblat. "Pengukuran itu dilakukan secara teliti, sehingga tepat 24 derajat 30 menit," katanya.

Dikatakan, pengukuran kiblat MAJT dilakukan secara teliti supaya umat Islam bisa beribadah secara tenang. "Kan lucu kalau masjid terbesar di Jateng, kiblatnya tak tepat," katanya.

Hingga kini, tampaknya masih banyak masjid yang kiblatnya melenceng, bahkan hingga lebih dari 10 derajat. Di Semarang, menurut Ahmad Izzuddin, ada Masjid Alijabah Gunungpati yang kiblatnya melenceng hampir 10 derajat ke arah utara. Selain itu,Masjid Baiturrahman Simpanglima kiblatnya juga melenceng ke utara sebesar 2 derajat.

"Namun, pengukuran yang dilakukan oleh KH Abdul Djalil tahun 1970 lalu ini, sudah bagus. Meski begitu, Februari 2010 telah dikoreksi setelah dilakukan pengukuran ulang," tuturnya.